Thursday 8 April 2010

SIFAT SHOLAT NABI MUHAMMAD SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WASALLAM DENGAN DALIL YANG SHAHIH
Dalam mempelajari tata cara sholat, kita harus beberapa perkara:
Makna syarat: Pekerjaan – pekerjaan yang ada di luar sholat apabila ditinggalkan maka akan membatalkan sholat
Makna rukun : Pekerjaan – pekerjaan yang ada di dalam(rangkaian) sholat apabila ditinggalkan maka akan membatalkan sholat
Makna wajib : Keharusan untuk melakukan, ketika ditinggalkan tidak membatalkan , namun apabila ditinggalkan dengan sengaja berdosa
Makna sunnah: utamanya dikerjakan untuk menyempurnakan sholat
Beberapa hal yang diperbincangkan para ulama:

Apakah bersih dari najis syarat sholat?
Pendapat paling kuat: Imam Malik, Imam Sa’id ibn Jubair, Imam Syaukani dan Syaikh Muqbil Hafidhohullohu ta’ala wa syafaah: bersih dari najis adalah wajib bukan syarat.
S Dari Abu Sa’id Al – Khudry dari Abu Dawud dan yang lainnya:
Tatkala Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sedang melaksanakan sholat beliau melemparkan kedua terompah beliau maka para sahabat dibelakang beliau, ikut melemparkan terompah mereka….
Menunjukkan sunnahnya memamakai sendal dalam sholat (hal ini terjadi di mesjid), akan tetapi sunnah ini adalah sunnah yang ditinggalkan oleh kaum muslimin. Dan opini pada mereka terbalik , sehingga menganggap hal yang sangat tabu sekali. Padahal hadis ini mutawatir, ada tujuh belas hadis yang meriwayatkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sholat menggunakan sandal
Memberikan faedah kepada kita dengan penuh keyakinan bahwa beliau sholat menggunakan sandal (kadang menggunakan dan kadang tidak)
…tatkala Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam selesai, maka beliau bertanya: “Kenapa kalian melempar terompah kalian?” dijawab oleh sahabat: “Wahai Rosululloh kami menyangka telah diturunkan wahyu kepadamu bahwasanya sholat sekarang ini menggunakan sendal sudah tidak disyariatkan lagi, makanya kami melemparkan. “Beliau bersabda :” sesungguhnya tatkala saya sholat, Jibril datang dan mengabarkan kepadaku bahwa disendalku ada najis, maka saya membuang sandal tersebut.”
Andaikata najis ini merupakan syarat sahnya sholat tentunya beliau akan mengulangi sholatnya

Tentang menutup aurat apakh syarat?
Aurat laki – laki menurut pendapat jumhur ulama dari pusar hingga lutut
Adapun wanita yang kuat dari pendapat yang kuat sama dengan laki – laki(apabila sedang dikalangan sesama wanita atau mahramnya ), kecuali bila dikhawatirkan ada fitnah, sehingga jatuh pada perkara yang haram maka menyebabkan tidak bolehnya dibuka aurat tersebut
Pendapat yang paling kuat ,pendapat Malikiah dan fatwa Syaikh Muqbil Hafidhohullohu ta’ala bahwasanya menutup aurat adalah wajib